Bismillaah
Telah akrab di telinga bahwa ta’at kepada suami adalah ciri istri yang shalihah. Sering kali ta’at kepada suami terasa ringan untuk kita lakukan. Tapi tak jarang pula kewajiban itu terasa berat. Mulai dari hal yang besar, bahkan sampai hal yang kecil. Terkadang suami menyuruh kita untuk berhenti bekerja sementara kita masih ingin bekerja. Suami mengajak kita pindah rumah padahal kita sudah merasa betah. Atau mungkin hal-hal yang kecil, suami menyuruh kita makan sementara kita sedang tidak enak makan. Suami meminta kita mengambilkan sesuatu padahal kita baru repot atau kecapean.
Ketika ta’at kepada suami terasa berat, berikut beberapa tips yang bisa kita upayakan untuk tetap menjadi istri yang ta’at pada suami:
1. Lakukan karena ikhlas, yaitu karena engkau ingin ta’at kepada Allah dengan mena’ati suami. Dengan ikhlas, yang berat akan terasa ringan.
2. Ingatlah, surga itu mahal. Para syuhada membelinya dengan darah mereka. Lantas kita ingin membelinya dengan apa?
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ ”.
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mena’ati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad).