Syaikh mujahid Abu Muhammad al-‘Adnānī ash-Shami -semoga Allah melindunginya dan menjadikan dia sebagai duri dalam tenggorokan orang-orang murtad, munāfiqīn, dan para pencela- berkata, “Kami serukan kembali kepada para tentara dari faksi-faksi di Sham dan Libya. Kami ingatkan mereka agar berpikir panjang sebelum memerangi Daulah Islam, yang memerintah dengan apa yang diturunkan Allah. Ingatlah wahai kalian yang terfitnah, sebelum kalian memulai perang melawan Daulah Islam, bahwa tidak ada tempat di muka bumi di mana syari’ah Allah ditegakkan dan aturan sepenuhnya untuk Allah, kecuali di bumi Daulah Islam. Ingatlah bahwa jika Kalian mampu merebut satu jengkal, satu desa, atau satu kota darinya, maka hukum Allah di daerah itu akan diganti dengan hukum manusia. Kemudian tanyakan pada diri kalian sendiri, ‘Apa hukum seseorang yang mengganti atau menjadi asbab digantinya hukum Allah dengan hukum manusia?’
Ya, Anda akan menjadi kafir karena itu. Jadi berhati-hatilah, karena dengan memerangi Daulah Islam Kalian akan terjebak dalam kekufuran, baik Anda menyadarinya atau tidak” [Wahai Kaumku, Penuhilah Seruan Allah].
Rasulullah (shalallahu ‘alaihi wasallam) bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah menjamin saya untuk mengurus Sham dan rakyatnya” [Sahih: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Hawalah]. Khuraym Ibn al-Asadi Fatik (radhiallahu ‘anhu) mengatakan, “Orang-orang Syam adalah cambuk Allah di bumi. Dia mengambil pembalasan melalui mereka dari siapa yang Dia kehendaki dan dengan bagaimanapun cara yang Dia kehendaki. Munāfiqīn dikalangan mereka akan terhalang orang-orang beriman diantara mereka. Para munafik tidak akan mati kecuali dalam kecemasan, kemarahan, atau kesedihan” [Al-Mundhiri mengatakan dalam “At-targhib wat tarhib-“, “At-Tabari meriwayatkan itu marfu’ dan Ahmad mawqūf dan yang terakhir mungkin lebih tepat. Perawinya dapat dipercaya”].